Sebut
saja Rina, dia temanku dari SMA kelas satu selagi SMA aku sering bermain
dengannya dia anak yang baik tapi sayangnya terkadang dia berteman itu make
uang tak jarang sering di manfaatkan oleh teman-temanku termasuk pacarnya dia
sendiri selagi SMA terkadang aku kasihan dengan dia. 3 Tahun aku bermain
bersamanya dalam susah maupun senang dalam sedih maupun duka kita lalui
bersama. Kami pun lulus dan satu jurusan di salah satu universitas swasta yang
ada di Depok. Kami selalu pergi kuliah bareng dan masih sering berkumpul sama
teman-teman SMA kami yang lainnya, sampai suatu saat aku mengikuti seminar di
Universitas swasta yang ada di Lenteng Agung dan tak sengaja salah satu temanku
mempunyai teman yang kuliah di situ sebut saja maulana dan akupun di kenalkan
oleh sosok maulana semenjak awal pertemuan itu aku dan maulana mulai sering berkomunikasi
mulai dari tukeran handhpone, facebook, samapai twitter. Semakin hari hubungan
kami pun mulai semakin dekat dan tak di sangka tepat tanggal 6 juni 2012 aku di
tembak oleh dia dan di hari itulah kami jadian, tetapi hubungan kami hanya
bertahan 2 bulan saja karena semenjak aku datang kerumah maulana untuk ngasih
surprise ulang tahun disitulah mulai terjadi permasalahan. Ternyata maulana
tidak boleh pacaran sama orang jawa, sedangkan aku sendiri pun orang jawa,
akhirnya maulana berani bilang sama aku kalo neneknya sakit karena mengetahui
kalau maualan pacaran sama aku orang jawa dan akhirnya dengan berat hati akupun
mengakhiri hubunganku dengan maulana. Aku pun sebenarnya masih berharap banyak
bisa memperbaiki hubungan kami lagi seperti dulu sampai ketika aku mulai
mencurigai Rina karena waktu itu tepat teman-teman SMA ku mengadakan acara
bakar-bakar di rumah Rina di situ aku memperhatikan Rina seperti ada yang
ngeganjel di hatiku, tetapi semua itu masih aku pendam sendiri sampai aku
bercerita dengan temanku Tami kalau aku sedang mencurigai si Rina dan akhirnya
kebesokannya tanpa sepengetahuanku si Tami pulang kuliah bareng dengan si Rina
ternyata di situ dia sedang menyelidiki tentang perasaannku yang mengaganjal,
dan akhirnya si Tami bercerita semuanya ke pacarnya uul dan Tami dengan uul
mendatangi rumah si Dewi salah satu temanku juga. Dan di situ tami, uul, dan
dewi mencari cara agar aku bisa bertemu dengan Maulana dan Rina, awalnya aku
tidak mau keluar tetapi uul mencari alasan dengan meminyta tolong kepadaku
kalau si Tami lagi marah. Kata Tami dan Dewi di situ si Rina terus-terusan
menghubungi si Uul dan Tami dengan alasan dia mau bercerita tentang
kedekatannya dengan Maulana. Dan teman-temanku ternyata sudah merencanakan
tempat yang pas untuk menyelesaikan masalah kami semua, di situ tepat pada
tanggal 30 Oktober 2012 aku mengetahui semuanya semua perasaan benci, marah,
kesal, kecewa, sedih dan sebagainya bercampur aduk pada saat itu tapi aku coba
menahan semuanya, aku mencoba untuk tidak menangis di depan Maulana dan Rina
dan di depan mereka teman-teman baikku. Jujur sebenarnya saat itu aku ingin
sekali memukul mereka berdua tapi ada
dayaku? Mereka berdua saja tidak mengerti perasaanku malah kulihat tidak ada
rasa penyesalan di muka mereka malah mereka berdua bercanda dengan
teman-temanku disitu aku sudah muak sekali melihat mereka, jangankan disuruh
ngobrol sama mereka berdua melihatnya mukanya pun aku sudah tidak mau lagi. Bagiku
sudah cukup aku mengetahui kelakuan mereka berdua di belakangku. Rina yang
sudah ku anggap sahabat baikku sendiri ternyata diam-diam mendekati Maulana
seseorang yang selama ini aku rela menungguinya. Dan buat si Rina mungkin malam
itu menjadi malam yang terburuk bagi dia sebab pada tanggal 31 Oktober dia
berulang tahun tapi karena ulah dia sendiri yang membuat dia di jauhkan oleh
aku dan teman-temanku yang lainnya. Dan aku pun merasa bersyukur sama Allah karena
aku di beri petunjuk sama Allah mana orang-orang yang tulus menyayangiku sama
orang-orang yang tidak tulus menyayangiku.
ceritanya menarik dan bahasanya enak.... salam kenal dari blog belajar bahasa inggris
BalasHapus